Laman

Jumat, 05 Agustus 2011

Fanfic

 
CAST
Ji Yoen T-ara : Kim Hye jin
Yoo Seung Ho : Lee Yong Gun
Taec Yon 2PM : Park Ji Hoon
   

   Banyak yang mengatakan menjadi seorang model adalah hal yang termudah untuk menghasilkan uang. Mereka beranggapan menjadi model hanya bermodalkan paras yang menawan. Tanpa mereka ketahui cobaan menjadi seorang model terbilang tidaklah mudah,para model dituntut untuk tetap tersenyum didepan kamera walau dalam keadaan seburuk apapun,belum lagi para model dituntut untuk menjaga tubuhnya agar terlihat sempurna. Hal ini juga yang dialami Kim Hye Jin,model pendatang baru yang masih berusaha untuk meraih cap sebagai model papan atas.
"Hye Jin ssi... segera ke studio sekarang.."
"De.." pemotretan kali ini adalah tolak ukur bagi Hye Jin,jika kali ini dia berhasil meluluhkan hati fotografer maka jalannya didunia modelling akan terbentang luas.
Setelah 20 menit menjalani sesi pemotretan, kabar baik diterima Hye Jin. Ya, Hye Jin diterima sebagai model untuk perusahaan elektronik terbesar di Seoul. Dan mulai saat inilah berbagai masalah akan menghampiri hidupnya.
*** 
"Bagaimana audisimu kemarin" Tanya Mery sahabat Hye Jin disekolah
"hmm.." Hye Jin menunjukkan wajah frustasinya
"Sabar lah Hye Jin..suatu saat pasti Kau berhasil" ucapan semangat yang sering dilontarkan Mery,karena memang sudah sering Hye Jin gagal.
"Anni... Aku sudah tidak sabar!!"
"Hye Jin~a.."rajuk Mery
"Aku tidak sabar akan penandatanganan kontrak itu Mery!!"
"APa?! Kau diterima?!" "ye!!" "Kyaaaaa~" mereka berteriak akan kesenangan nya.
"Ada apa dengan kalian berdua?" kedatangan Lee Yong Gun-namja chingu Hye Jin- menghentikan teriakan mereka
"Annyong.." Mery memberisalam ,karena memang Yong Gun adalah kakak kelas mereka
"Yong gun~a..kau tahu?"
"Apa?"
"Aku akhirnya lulus audisi!!"
"Jongmal?" tanya Yong Gun dengan wajah tidak percaya
"De.."
"Chukhae.." Yong Gun tersenyum dan membuat Mery dan Hye Jin kembali berteriak kesenangan.
   Sepulang sekolah Hye Jin segera pergi ke perusahaan elektronik yang akan bekerjasama dengannya untuk tandatangan kontrak. Disana dia bertemu dengan model pria yang akan disandingkan dengannya. Park Ji Hoon, model yang sedang bersinar saat ini.
"Ahh!! Bukankah Kau Park Ji Hoon?" Tanya Hye Jin ketika mereka berhadapan di ruang rapat
"De..." Ji Hoon tetap menatap buku yang sedang dia baca tanpa peduli dengan seorang yang bertanya 
"Cih..sombong sekali.." gumam Hye Jin
"Aku mendengarnya.." Ji Hoon menutup buku nya dan menatap mata Hye Jin
"Joesonghamnida.." Hye Jin membungkuk beberapa kali sebagai permintaan maaf
"Apa kau model wanita yang lulus audisi?"
"De.."
"Argh..sudah kubilang jangan yang amatir.." kini giliran Ji Hoon yang menggumam
"Mwo?? Amatir kau bilang?" Hye Jin mulai naik darah
"ahh..Kau mendengarnya? maaf bila Aku terlalu keras berkata Kau A M A T I R" ucapan nya yang pedas tidak sesuai dengan wajahnya yang tersenyum bak seorang malaikat.

'benar-benar seorang yang pandai berakting' 'dia fikir dia hebat' 'menyebalkan!'
 Kata-kata itulah yang keluar dari mulut Hye Jin sepulang menandatangani kontrak itu,masih terngiang difikirannya akan kata 'AMATIR' yang diucapkan Ji Hoon. Sampai kehadiran Yong Gun yang sudah menunggunya dihalte bus pun terlewatkan.
"Ya..Kim Hye Jin sang model.." Panggil Yong Gun
"Hmm?? Yong Gun~a.." Yong Gun menghampiri Hye Jin dan menjitak pelan kepalanya
"Ada apa? kau terlihat marah?"
"Mian he Yong Gun~a.. Aku tidak melihatmu.." Hye Jin menggenggam tangan Yong gun dengan manja
"gwaenchanha yo?" merekapun mulai berjalan menyusuri gelapnya malam
"Anni.. aku kesal dengan model Park Ji Hoon!! dia berkata kalau Aku adalah model amatir!! benar-benar menyebalkan!!" Hye Jin berteriak kesal dijalan
"Benarkah? Kalau begitu kau harus buktikan padanya kalau Kau bukan amatir seperti yang ada difikirannya.." Yong gun tersenyum hangat memberikan kedamaian di hati Hye Jin
"Gomawo..." Kini hati Hye Jin kembali damai,begitulah setiap kali Hye Jin marah selalu Yong Gun yang meredamkan emosi dan menenangkannya kembali.
***
Hari Pertama

Hari ini adalah awal bagi Hye Jin untuk menjalankan kontrak yang telah susah payah Ia dapatkan. Pagi itu, dengan terpaksa Hye Jin meninggalkan sekolah untuk pekerjaan ini.
"De...hari ini aku akan melakukan pemotretan pertama,aku sangat takut...dan hari ini Aku tidak bisa melihatmu.." ucap Hye Jin manja dengan Yong Gun yang ada disebrang telfon.
"geogjeongmal..kau pasti bisa... Jangan fikirkan Aku untuk sementara ini,fokuslah. Bukankah ini cita-cita mu?" Jawab Yong Gun dengan lembut
"De..." "Model wanita harap segera masuk "Kini giliran Hye Jin untuk unjuk gigi didepan kamera
"ah..de.. aku tutup dulu ,nanti kita sambung lagi.. Annyong.." Setelah mematikan telfon dari Yong Gun ,Hye Jin segera bersiap menunjukkan kalau dia bukanlah amatir.
  Tampaknya Hye Jin berhasil membuat orang-orang terpana, wajahnya yang polos berubah secara ajaib didepan kamera. Hal ini menjadi biasa ,karena Hye Jin sudah terbiasa difoto saat audisi.
"Sepertinya Aku sudah salah menilai kalau Kau amatir.."  Ucap Ji Hoon diwaktu break
"Jongmal?" Jawab Hye jin sedikit dengan nada sombong
"Mian.." dan merekapun berjabat tangan sebagai tanda berdamai.
  Sesampainya dirumah Hye Jin mendapati Yong Gun sedang berdiri didepan gerbang rumahnya.
"Yong Gun~a..." Hye Jin menghampiri Yong Gun yang terlihat menggigil kedinginan
"Kau sudah pulang?Syukurlah.." Yong Gun tersenyum bahagia
"Apa yang kau lakukan disini? Tanganmu sangat dingin seperti ini,sudah berapa lama kau disini?" Hye Jin menggenggam kedua tangan Yong Gun yang beku kedinginan
"Aku merindukanmu..hhehhe... padahal baru satu hari kita tidak bertemu,tapi rasanya sudah lama aku tidak melihatmu... " 
"Yong Gun~a.. Gomawo..." Hye Jin memeluk Yong Gun dengan hangat
"Bagaimana harimu?lancarkah?"
"Hmm..semua berjalan dengan baik hari ini... bagaimana disekolah?"
"Biasa saja...tidak ada yang special..karena tidak ada Kim Hye Jin ,sekolah menjadi membosankan.."
"Ish... "malam yang begitu dinginpun terasa hangat dengan kasih sayang yang bertaburan diantara keduanya
***
Hari Kedua


"Jadi total Kau sudah gagal sebanyak 20kali??"
"De... dan ini yang ke 21,untunglah kali ini aku lolos" dengan bangga nya Hye Jin menceritakan pengalaman hidupnya kepada Ji Hoon ditengah-tengah istirahat pemotretan.
"Wuaahh... Kalau Aku sejak kecil sudah menjadi model,jadi Aku tidak tau bagaimana rasanya gagal"
"Ish, sombong nya..."
"Tidak..Aku bukan bermaksud menyombongkan diri. Justru Aku iri dengan hidupmu yang berwarna seperti itu" Terlihat air muka Ji Hoon berubah menjadi sedih
"Ya... hidupmu sudah berwarna,untuk apa iri dengan kehidupanku?"
"Selama menjadi model Aku sudah mengorbankan satu diantara dua,terkadang mengorbankan dua diantara tiga... Aku harus selalu memprioritaskan pekerjaanku ini"
"Apa kau bosan?"
"Ani...bukan bosan ,tapi lebih dari bosan.." Ji Hoon tertunduk lesu, Hye jin menyadari satu hal Ji Hoon seorang yang kesepian
   Kali ini giliran Hye Jin yang terpesona dengan pekerjaan Ji Hoon 'Dia benar-benar model papan atas' . Karena 5 menit yang lalu Ji Hoon mengungkapkan kesedihannya,tapi sejurus kemudian dia bisa kembali tersenyum alami didepan kamera.
"Begitulah.. Jika Kau nanti sudah menjadi model papan atas,kau harus siap melebarkan senyummu sesulit apapun" Begitulah ucap Ji Hoon ketika ditanya Hye Jin.

2minggu telah berlalu... 
Hye Jin semakin sibuk dengan pekerjaannya sebagai model,tidak pergi sekolah,menelfon Yong Gun pun jarang,dan tidak ada waktu sedikitpun untuk istirahat.
"Gwenchana?" Tanya Ji Hoon ditengah perjalanan mereka menuju tempat peluncuran alat elektronik yang mereka bintangi
"Ne.." Jawab Hye Jin tak bersemangat, tiba-tiba telfon Hye Jin berbunyi.
"Yoboseyo.." Suara Yong Gun terdengar disebrang telfon
"Yoboseyo.." Jawab Hye Jin dengan suara yang dibuat bersemangat
"Gwenchanayo?"
"De..Gwenchana..Jangan khawatir..Bagaimana kabarmu?maaf aku tidak sempat memberimu kabar"
"Tidak apa,jangan difikirkan...Makanlah dengan baik,jangan sampai sakit,Arraseo?"
"De.." Tanpa Yong Gun tau ,kata-kata nya membuat Hye Jin menagis sedih. Hye Jin benar-benar bersyukur bisa memiliki seseorang yang peduli terhadapnya. Melihat Hye Jin menangis Ji Hoon menenangkannya,menepuk pundak Hye Jin dan menguatkannya.
***
Hari ini untuk pertama kali nya setelah 2 minggu tidak hadir disekolah Hye Jin menampakkan dirinya kembali. Namun, Hye Jin merasa ada keganjilan yang terjadi disekolah. Ketika dia sampai disekolah,teman-teman yang lain menatapnya dengan tatapan sinis. Dan anehnya lagi ketika dia tiba dikelas,bangku yang biasa dia tempati kini tidak ada lagi,dan Mery. Kemana Mery? Mery kini duduk dipojok kelas.
"Ya!! Mery ambilkan pensilku yang jatuh itu!!" Perintah teman sekelas mereka dengan kasar
"Ne..." Dengan patuh Mery mengambil pensil yang sebenarnya dekan dengan kaki sipenyuruh
"Ya!! Kau tidak perlu melakukan itu Mery!!" Hye Jin mengambil pensil itu dan menjatuhkannya kembali
"Waahh...model kita ini berlaku seperti pahlawan saja..Apa kau fikir karena Kau artis,bisa melakukan segalanya?!"
"Mwo?" Tanya Hye Jin bingung
"Sudah hentikan!!" Mery berlari keluar kelas, ketika Hye Jin hendak mengejar Yong Gun menahan langkah Hye Jin dan membawanya keatap sekolah
"Apa?? dibully?!" Hye Jin tersentak kaget mendengar kenyataan tentang Mery dari Yong Gun
"Iya..sepertinya ada seseorang yang iri dengan kemajuanmu menjadi model,dan ingin membuatmu frustasi dengan cara menjauhkan mu dari Mery" jelas Yong Gun
"Ottoke??Ini salahku..."Ucap Hye Jin dengan getir
"geogjeongmal..semuanya akan baik-baik saja..." Yong Gun memeluk Hye Jin untuk menenangkannya.

Ini semua salahku,Mery maafkan Aku.
Mery sudah kembali duduk dibangkunya dipojok kelas. Hye Jin menghampiri Mery yang masih tetap tertunduk.
"Mery~ya... Maukah kau berbicara denganku?"Mery bangkit dari tempat duduknya dan seolah berkat Hye Jin 'ikut aku' Akhirnya Hye Jin mengikuti Mery sampai Kolam renang dibelakang sekolah.
"Mery~ya..Mian he.." Hye Jin memeluk tubuh Mery yang kecil mungil,namun tiba-tiba Mery mendorong Hye Jin masuk ke dalam gudang.
"Mery!! apa yang kau lakukan!! Mery?!!"dengan sekuat tenaga Hye Jin  menggendor pintu itu,tapi tak ada hasil.
setelah 5 jam akhirnya Hye Jin berhasil keluar setelah ada seorang murid dari klub renang membuka gudang itu.
"Gomawo.." Setelah mengucapkan terimakasih Hye Jin berlari mencari Mery,namun dia tidak menemukan Mery didalam kelas karena memang ini sudah jam pulang.
Dan disaat hye Jin hendak menghampiri Yong gun dikelasnya,bukan hanya Yong gun yang didapatinya,tapi juga Mery yang sedang berpelukan.
"Kalian..?!" Teriak Hye Jin
"Hye Jin~na.." Yong Gun melepas pelukan Mery dan menghampiri Hye Jin
"jadi...kalian seperti ini?" tanya Hye Jin kepada Yong Gun
"Anni..kau salah.."
"Bagian mana yang salah?"
"Tadi Mery dan kakak kelas..."
"maaf... " sebelum Yong Gun selesai dengan penjelasannya Hye Jin berlari meninggalkan Yong Gun dan Mery
"Hye Jin~na..tunggu sebentar..." Yong Gun berhasil meraih tangan Hye Jin dan menghentikan langkahnya
"Ini tidak seperti yang ada difikiranmu Hye Jin.." lanjut Yong Gun menjelaskan
"Apa Kau lelah?"
"Mwo?"
"Apa kau lelah bersamaku? mian..aku tidak bisa menemanimu setiap hari..aku...aku..."Tak kuasa menahan,air mata Hye Jin pun jatuh dengan derasnya
"Hye Jin~na..." Yong Gun memeluk Hye Jin mencoba menenagkan tangisannya
"Kita akhiri saja...." ucap Hye Jin lirih didalam pelukan Yong Gun 
"apa...?" Hye Jin melepaskan pelukan Yong Gun dan segera berlari meninggalkan Yong Gun yang masih berdiri terpaku karena kata-kata Hye Jin

   Hye Jin terus berlari sampai tidak terasa kini sudah ada di depan studio, 
"Hye Jin a?" panggil Ji Hoon yang berdiri dibelakang Hye Jin
.............
Hye Jin menceritakan kejadian disekolahnya kepada Ji Hoon,untunglah Ji Hoon membawanya ke taman yang sedang sepi,karena lagi-lagi Hye Jin tidak dapat menahan air matanya.
"Lalu kenapa sekarang kau menagis?" tanya Ji Hoon yang sudah mendengar tangisan Hye jin selama setengah jam
"Mwo?"
"Bukankah kau yang bilang kalau kau lah yang memutuskan Yong gin?"
"Yong Gun,bukan Yong gin!!"
"Ya..Yong Geun.." 
"Ish,, tentu saja karena aku tidak mau berakhir.." jelas Hye JIn yang masih tersedu-sedu
"Kalau begitu kenapa kau bilang 'akhiri saja' ?"
"Aku tidak tahu...itu keluar begitu saja..."
"Assshhh..jongmal... Apa wanita seperti itu ? mengeluarkan kata-kata yang tidak difikir terlebih dulu.." Ji Hoon mengacak -acak rambut Hye Jin
"Ya!! Kau bukannya menghiburku tapi membuatku semakin susah.." Hye Jin bangkit dari duduknya dan hendak pergi
"Bukankah sudah kubilang.. Jika kau ingin menjadi model yang bersinar, Kau harus bersiap untuk selalu mengorbankan apa yang kau punya untuk cita-citamu ini.."
"Aku tahu... tapi..jika tidak ada Yong Gun aku tidak akan kuat menjalani ini semua.."
"Kalau begitu ,katakanlah yang sejujurnya.."
***
Keesokan pagi nya secara tiba-tiba Ji Hoon datang kesekolah Hye Jin untuk menemui Yong Gun.
"Ya..Yong Geun~ni..." panggil Ji Hoon ketika Yong gun keluar gerbang sekolah
"Bukankah kau Park Ji Hoon model itu?" tanya Yong Gun ketika mereka ssling berhadapan
"Yes, i' am...Kau Yong Geun mantan dari Hye Jin kan?"
"Yong Gun.." ucap Yong Gun memperbaiki namanya
"Kudengar kalian sudah putus,jadi bolehkah aku menjadikannya pacarku?" wajah Yong Gun berubah menjadi kemarahan dan kesedihan yang bercampur menjadi satu
"Apa maksudmu? bukankah Kau sebenarnya sudah tahu yang ada diantara kami?lantas untuk apa kau meminta ijinku?" Jawab Yong Gun dengan kesal
"Aku hanya bersopan santun,untuk menghargai Sang Mantan.." Ji Hoon terlihat sangat tenang dengan perkataannya
"Oppa!!" Tiba-tiba Mery datang menghampiri mereka dan dengan santainya menggenggam tangan Yong Gun
"Ahh... Kau Mery ssi?" tebak Ji Hoon
"De.." Mery tidak peduli dengan Ji Hoon dan menarik Yong Gun pergi
"Ya!Yong Geun ssi!! Kalau aku jadi 'dia' dan melihat ini Aku juga akan melakukan hal yang sama dengan 'dia'...dan satu lagi ,hari ini aku akan membuatnya melupakanmu.." Yong Gun hanya diam dan membiarkan tubuhnya dibawa Mery.


    "Hye Jin~na!!" panggil Ji Hoon ketika dia sudah tiba di studio
"Hbais dari mana saja Kau?" aku harus menunggu mu selama ini
"HHaaha..mian...Aku habis melakukan misi rahasia"
"Misi rahasia?" Tanya Hye Jin bingung
"Apa kau sudah bisa bekerja?" tanya Ji Hoon mengalihkan pembicaraan
"Tidak tahu,tapi akan kucoba"
"Hye Jin,nanti setelah pemotretan ini ada yang ingin kubicarakan padamu"
"Ada apa?
"Nanti saja..sekarang ayo kita kerjaaa!!!" Ji Hoon berteriak dengan semangat


(Sedangkan diwaktu yang sama)
"Oppa..ada apa?kenapa Kau melamun?" Mery membuyarkan lamunan Yong Gun
"ah..de.." namun lagi-lagi tatapan mata Yong Gun hanya menatap lurus keluar Cafe
"Oppa..terimakasih karena sudah menjadi pacarku,Walaupun hanya pura-pura untuk menghindari kakak kelas yang mem bully ku...Gomawo oppa.." 
"Mery..maafkan Aku...Aku tidak bisa lagi menjadi pendampingmu.."Yong Gun menatap mata Mery yang terkejut mendengarnya
"Mwo?"
"Mery...jujurlah, Aku sudah tahu semua nya..sebenarnya tidak ada yang mem bully mu,Kau hanya membuatnya seolah seperti itu..untuk apa?Kau membenci Hye Jin?Bukankah dia sahabatmu?" wajah Mery berubah menjadi pucat,tampaknya dia sangat terkejut mendengar pernyataan Yong Gun yang sesuai dengan kenyataan
"Oppa..bagaimana bisa Kau berfikir demikian?Aku mem bully diriku sendiri?bagaimana bisa?"
"Mery...Aku sudah mencari tahu sendiri,Kau mencari cara agar orang lain membenci Hye Jin bukan dengan mem bully Hye Jin tapi mem bully dirimu sendiri agar orang lain iba dengan mu dan Hye Jin akan dibenci, Benar begitu kan??!!!" Yong Gun bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan Mery sendiri dengan segala perbuatannya.


(Selesai pemotretan)
"Apa yang mau Kau bicarakan?dan kenapa harus didepan lift seperti ini?" Hye Jin protes dengan apa yang dilakukan Ji Hoon
"Hye Jin~na..." Ji Hoon menatap mata Hye Jin tajam dan semakin lama semakin mendekat hingga Hye Jin terhimpit kedinding
"mwo??"
"Kurasa katung matamu terlihat membesar...eehh..itu sangat jelas bila dipotret.."
"Ya!!!" Yong Gun tiba-tiba datang dan menarik Ji Hoon menjauh dari Hye Jin
"Yong Gun~ na.. lepaskan dia..." Hye Jin mencoba melepas cengkraman Yong Gun di kerah baju Ji Hoon
"Akhirnya Kau datang juga.." ucap Ji Hoon dengan santainya
"Mwo?" Yong gun tampak bingung dengan kata-kata Ji Hoon
"Selesaikanlah masalah diantara kalian,setelah itu Aku akan meneruskan kata-kata ku tadi Hye Jin" Ji Hoon melenggang pergi dengan senyuman diwajahnya
"Apa maksudnya?" Yong gun menggumam tak mengerti
"Yong Gun~na.. Ada apa? Kenapa tiba-tiba Kau kesini?" Hye Jin menatap mata Yong Gun yang terus menunduk malu
"Hye Jin~ na..mungkin Aku telat tapi Aku hanya ingin mengatakan kalau Aku tidak bisa melupakanmu... mungkin Kau salah paham dengan Aku dan Mery,waktu itu Mery meminta bantuan ku untuk menjauhkan dia dari kejaran Kakak kelas yang mem bully nya. Dia memintaku untuk berpura-pura menjadi pacarnya agar tidak ada yang mengganggunya lagi. Tapi Aku baru tahu kalau itu hanya cerita buatan Mery. Dia tidak di bully,tapi dia membuatnya seakan dia di bully..."
"Mery..." ucap hye Jin lirih ketika mengetahui kenyataannya
"Hye Jin~na... Saranghae..Mungkin kini sudah terlambat tapi Aku hanya ingin menyampaikannya padamu untuk Kau ketahui. Selanjutnya Aku tidak akan memaksamu untuk memilihku,pilihlah orang yang benar-benar kau sukai.." Yong Gun beranjak pergi namun tertahan dengan genggaman tangan Hye Jin
"Apa maksudmu dengan memilih orang yang kusuka?Yang kusuka hanya Lee Yong Gun seorang ,Lee yong gun kakak kelasku, Lee Yong Gun yang menungguku didepan rumah, Lee Yong Gun yang selalu menghiburku..Aku hanya butuh lee Yong Gun" Yong Gun memeluk Hye Jin dengan erat dan berbisik "Saranghae..."
"Lalu bagaimana dengan Ji Hoon?" tanya Yong Gun yang terlihat merasa bersalah namun, dengan wajah sumringah yang tidak bisa ditutupi.
"Ji Hoon? Kenapa dengan dia?" tanya Hye Jin tidak mengerti
"Bukankah dia tadi menyatakan cinta padamu?"
"hmph..." Hye Jin menahan tawa nya dan mencoba menjelaskan ke Yong Gun "Sepetinya dia telah mengerjaimu..hhhahha" Hye Jin tak kuasa menahan tawanya
"Mwo?!aish!! Lihat saja kau PARK JI HOON!!!"













Tidak ada komentar:

Posting Komentar