Laman

Senin, 25 April 2011

Cerpen



Disaat anak-anak perempuan seusia ku bermain dengan sahabat-sahabatnya tanpa mempedulikan waktu dan uang yang harus mereka keluarkan demi memanjakan diri dengan kesenangan. Sedangkan aku… Jauh dari kesenangan itu semua,aku tidak punya materi yang berlimpah,aku tidak punya kesenangan dalam hidup ini. Dan kini aku ada diambang keputusasaan…
“Maafin aku Ma..Pa..” Kuputuskan untuk mengakhiri hidup ini, Ketika aku hendak melompat dari gedung setinggi 15 Meter,tiba-tiba seorang Laki-laki berpakaian putih menyambar tubuhku hingga terjatuh kebawah tempat aku berpijak,saat kubuka mata kufikir aku telah ada di neraka namun laki-laki yang menyambar tubuhku memelukku dengan erat.
“Kau Siapa??Lepasin Aku!!”Aku mencoba berontak melepaskan tubuhku,namun pelukannya sangat erat dan sulit dilepaskan
“Apa Kau gila??!!” Kini giliran laki-laki itu yang melepas tubuhku dengan kasar
“Kau siapa beraninya melarangku dan memarahiku?!!”
“Kau tahu ini rumah sakit kan?”Kini suaranya berubah menjadi lembut
“Aku tahu..Karena ini rumah sakit jadi Aku mau bunuh diri disini..”
“Maksudnya?”
“Ya..agar nantinya mayatku cepat-cepat di otopsi lalu dikubur secepatnya..” Laki-laki itu kini tersenyum mendengar pernyataanku
“Ada yang lucu?”
“Maaf… Duduk disini.Namaku Reyhan, Berapa usiamu?” Lanjutnya ketika tawanya berhenti
“17tahun.”entah kenapa Aku patuh mengikuti perintahnya dan menjawabnya
“17tahun ?dan niat mau bunuh diri?untuk apa?”
“Aku tidak bahagia…Hidup juga untuk apa…” Laki-laki yang mengaku bernama Reyhan itu menepuk kepalaku dengan lembut dan tersenyum. Kurasakan kedamaian karenanya.
“Memang Kau ingin bahagia seperti bagaimana?Banyak Uang?Pakaian yang bagus?Makanan yang enak?”
“Memang itu yang kuinginkan..Apa salah?” Laki-laki itu hanya menggeleng pelan
“Lantas kenapa Kau bertanya seperti itu?” Lanjutku penasaran, Reyhan kini berdiri dan melihat pemandangan dibawah yang ramai
“Lihatlah..” Perintahnya lagi dan Kupatuhi lagi
“Lihat anak kecil itu.. Apa kau fikir dia bahagia?”
“Kurasa tidak..Mana mungkin dia bahagia menjadi pengamen”
“Sekarang kau lihat dia tertawa ?” Kujawab hanya dengan anggukan
“Apa Kau bertanya-tanya bagaimana mungkin dia masih bisa tertawa padahal hidupnya dimata mu sangat menyedihkan..Begitukah?”Aku hanya diam tidak dapat menjawab pertanyaannya
“Kebahagiaan dan Kesedihan akan tetap ada didalam hidup ini…Bayangkan jika hidupmu selalu bahagia apa itu menyenangkan?kurasa tidak… Mulutmu akan kering karena Kau selalu tersenyum sepanjang hari.. Lalu apa Kau fikir selama ada Uang Kau pasti bisa bahagia?Pengamen cilik itu tetap tertawa bahagia walaupun dia tau dirinya hanya seorang pengamen… Lantas kenapa Kau berfikir ingin mengakhiri hidup ini?Padahal Kau lebih beruntung darinya.. Kau memiliki tempat untuk pulang,Kau memiliki Ayah dan Ibu yang senantiasa menyayangimu ..Lalu apa yang Kau cari? Kesedihan itu datang karena dirimulah yang mencarinya.”
Aku tidak tahu harus menjawab apa,semua perkataannya tepat dengan situasiku saat ini,kata-kata nya menyadari hal yang kulupakan. Bersyukur. Ya..Aku lupa bersyukur dengan apa yang sudah diberikan olehNya. Setetes-demi setetes air mata ini membanjiri pipi yang semakin lama semakin deras alirannya tak terbendung lagi, Aku menyesali apa yang ingin kulakukan.
“Apa kau sudah menemukan apa yang Kau cari?” Aku hanya mengangguk pelan
“Hargailah Hidupmu sendiri ,tetaplah menatap kedepan dan jangan pernah menyesali yang ada dihidupmu, Karena belum tentu Orang lain memiliki apa yang Kau miliki” Reyhan tersenyum dengan hangatnya,Dia membantuku mengeringkan air mata dipipi ini dengan sapu tangannya.
Aku  merenung dengan hidupku, benar yang dibilang Reyhan Aku selalu mencari kesedihan itu, Aku lebih memilih diam dirumah meratapi hidup ini daripada berkumpul bersama teman-teman. Aku lebih memilih tidak makan daripada makan masakan Ibu yang susah payah dicari demi sepotong Tahu dan Tempe. Aku benar-benar menyedihkan..Menyedihkan karena sifatku yang tidak mau bersyukur. Ketika kuhendak mengucapkan Terima Kasih,Reyhan yang tadi ada disampingku kini tiba-tiba menghilang. “Mungkin dia kembali bertugas”  Kulangkahkan kaki ini untuk kembali kerumah,dan memulai hidup yang baru dengan semangat yang baru pula. Kuturuni anak tangga dirumah sakit ini dan disetiap anak tangganya kutanggalkan kesedihan-kesedihan didalam hati dan menggantinya dengan semangat untuk maju.
“Dokter!! Pasien Reyhan siuman” Deg. Apa Aku tidak salah dengar?Pertanyaan semakin banyak terngiang dibenakku, Rasa penasaran ini yang menuntunku ke depan Ruang ICU. Kulihat laki-laki yang membuatku sadar sedang tertidur dengan alat-alat kedokteran yang menempel di tubuhnya.
“Begitu rupanya..” Gumamku sendiri.
“Tadi Aku belum sempat berterimakasih padamu..  REYHAN TERIMA KASIH BANYAK!! DAN CEPAT SEMBUH..Aku yakin Kamu bisa..” Semua orang kini memperhatikanku. Tapi Aku tidak peduli dan terus melangkah keluar dengan Seyum mengembang dipipiku.
You are my Angel Reyhan.... My Guardian Angel..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar